Ekonomi

Libur Bursa Saham Indonesia Terbanyak di Asia 2025, Ini Daftar Hari Libur IHSG

×

Libur Bursa Saham Indonesia Terbanyak di Asia 2025, Ini Daftar Hari Libur IHSG

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 28 Mei 2025 – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah hari libur perdagangan terbanyak di Asia bahkan di dunia sepanjang tahun 2025. Total hari libur bursa mencapai 25 hari, lebih banyak dibandingkan negara lain seperti Thailand, Jepang, hingga Amerika Serikat.

25 Hari Libur Bursa Saham Indonesia Sepanjang 2025
Libur bursa dimulai pada 1 Januari untuk memperingati Tahun Baru Masehi. Kemudian disusul oleh sejumlah hari besar keagamaan dan cuti bersama. Berikut sorotan hari-hari libur utama:

Januari cukup padat, dengan libur Isra Mikraj pada 27 Januari, disusul Cuti Bersama dan Tahun Baru Imlek pada 28–29 Januari.

Maret dan April menjadi bulan dengan libur terbanyak karena perayaan Idul Fitri. Total ada 7 hari libur berturut-turut dari 31 Maret hingga 7 April.

Mei mencatat banyak libur dengan Hari Buruh (1 Mei), Waisak (12 Mei), cuti bersama Waisak (13 Mei), serta Kenaikan Yesus Kristus (29 Mei) dan cutinya (30 Mei).

Juni ada libur Idul Adha (6 Juni) dan cuti bersamanya (9 Juni), serta Tahun Baru Islam pada 27 Juni.

Libur lain termasuk Maulid Nabi (5 September), Natal (25 Desember), cuti bersama Natal (26 Desember), dan penutupan perdagangan akhir tahun pada 31 Desember.

Indonesia Terbanyak di Dunia
Dibandingkan dengan negara lain, jumlah hari libur bursa di Indonesia jauh lebih banyak. Thailand memiliki 19 hari libur bursa, Jepang dan China masing-masing 18 hari, dan Hong Kong 16 hari. Sementara itu, Amerika Serikat hanya menutup bursa selama 11 hari dalam setahun, dan Singapura hanya 10 hari.

Dengan jumlah ini, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan libur bursa terbanyak di dunia tahun 2025.

Mengapa Indeks Saham Penting?
Indeks saham, seperti IDX Composite (IHSG), berperan sebagai barometer pasar modal. Fungsinya tidak hanya mencerminkan sentimen pasar, tetapi juga menjadi acuan penting untuk:

Produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF

Benchmark portofolio bagi manajer investasi

Mengukur risiko, return, dan kinerja strategi investasi

Menentukan alokasi aset dalam perencanaan keuangan

BEI terus berinovasi dalam mengembangkan indeks baru untuk menjawab kebutuhan investor ritel maupun institusi, serta memperkuat daya saing pasar modal nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *