Ono Surono di Kursi Wakil Ketua DPRD Jabar Mendorong Transparansi dan Pemberantasan KKN untuk Kesejahteraan Rakyat

BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Ono Surono, resmi dilantik pada Rabu (9/10/2024), bersama dengan Ketua dan tiga Wakil Ketua DPRD Jabar lainnya. Meskipun kini menduduki kursi legislatif di tingkat provinsi, Ono menegaskan bahwa tujuannya tetap sama, yaitu untuk masyarakat. “Tugas dan fungsinya kan sama, hanya wilayahnya yang berbeda,” ujar Ono, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI.

Dalam periode kepemimpinannya yang baru, Ono memiliki sejumlah visi besar, termasuk memperjuangkan pembentukan daerah otonom baru di Jawa Barat. Ia mengungkapkan bahwa sembilan calon daerah otonom baru yang telah diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus menjadi fokus utama. Beberapa daerah yang diusulkan meliputi Kabupaten Bogor Barat, Sukabumi Utara, Garut Selatan, dan lainnya. Menurut Ono, langkah ini sangat penting untuk pemerataan pembangunan di Jawa Barat, meski ada tantangan besar terkait anggaran daerah yang kini mengalami penurunan signifikan.

“Di Jawa Barat ini harus ada fokus, karena APBD kita turun Rp6 triliun. Hal yang harus menjadi fokus pemerintah provinsi dan DPRD adalah bagaimana mengurus sembilan kabupaten kota yang sudah kita usulkan menjadi calon daerah otonomi baru,” ujar Ono.

Selain itu, Ono juga menekankan pentingnya transparansi dalam pemerintahan, khususnya dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia berkomitmen untuk mencegah praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di tubuh DPRD Jabar, dengan melibatkan masyarakat dan perguruan tinggi dalam setiap proses penyusunan anggaran.

“Paling tidak, transparansi harus dibangun bagaimana proses penyusunan APBD bukan hanya melibatkan anggota DPRD dan eksekutif, tetapi juga rakyat. Perguruan tinggi harus dilibatkan. Sehingga kita bersama-sama bagaimana seluruh program di Jawa Barat itu diketahui oleh masyarakat,” tegas Ono.

Ono juga menyoroti sektor perikanan, yang menurutnya memiliki potensi besar, terutama di wilayah Jabar Selatan. Ia menyebutkan daerah-daerah seperti Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran yang selama ini belum dieksplorasi secara maksimal dalam hal sumber daya alam, khususnya sektor perikanan. Sebagai seorang yang berasal dari Indramayu dan berpengalaman dalam bidang koperasi perikanan, Ono memiliki visi untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan di wilayah tersebut.

“Perikanan kita punya 11 kota kabupaten yang memiliki pesisir. Bagian Selatan itu masih under fishing, belum dieksplorasi dengan maksimal. Nelayannya masih kecil, kita harus dorong bagaimana meningkatkan kemampuan nelayan di wilayah Selatan itu,” paparnya.

Visi Ono tidak hanya terbatas pada pengembangan sektor perikanan, tetapi juga pada pembangunan infrastruktur dasar yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Ia mengungkapkan bahwa ke depan, fokus utama bukan pada pembangunan fasilitas yang bersifat simbolis, seperti alun-alun, tetapi pada proyek-proyek yang langsung berhubungan dengan kesejahteraan rakyat, terutama yang dapat mendorong ekonomi daerah.

“Hal-hal ekonomi ini akan menjadi fokus utama dalam lima tahun ke depan. Infrastruktur dasar yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi rakyat. Jadi tidak lagi membangun alun-alun, ya,” ujarnya menambahkan.

Meski banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan penurunan anggaran daerah dan implementasi program-program pembangunan, Ono tampaknya siap untuk mengambil peran aktif dalam membangun Jawa Barat menjadi lebih baik. Ia berharap dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jabar melalui fokusnya pada pemberantasan KKN, transparansi, serta pemberdayaan sektor perikanan dan ekonomi rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *