Pada leg pertama pertandingan playoff Liga Champions yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester City kalah 3-2 dari Real Madrid dalam laga yang penuh drama. Dua gol telat dari Madrid memastikan kemenangan bagi tim tamu, mengubah jalannya pertandingan yang sempat dikuasai City. Hasil ini memberikan keuntungan besar bagi Los Blancos sebelum leg kedua di Santiago Bernabéu pada 19 Februari mendatang.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan ini dimulai dengan baik untuk Manchester City. Pada menit ke-19, Erling Haaland membuka skor setelah menerima umpan matang dari Phil Foden. City tampil dominan, menguasai jalannya permainan, sementara Madrid tampak kesulitan dengan pertahanan mereka yang rapuh akibat absennya beberapa pemain senior.
Namun, Madrid menunjukkan kekuatan mental mereka yang sudah sering terlihat di Liga Champions. Pada menit ke-60, Kylian Mbappé berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan bola yang gagal dihalau dengan sempurna oleh pertahanan City.
City kembali memimpin pada menit ke-80 setelah Haaland mengeksekusi penalti dengan sempurna, yang diberikan setelah Foden dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh Dani Ceballos. Tampaknya City sudah hampir pasti meraih kemenangan, tetapi kesalahan individu kembali menghantui mereka.
Pada menit ke-86, Ederson melakukan tendangan yang buruk, yang mengarah kepada Vinícius Jr. untuk melepaskan tembakan. Meski tembakan pertama masih bisa ditepis, bola rebound jatuh ke Brahim Díaz yang tidak menyia-nyiakan peluang untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Tidak lama setelah itu, pada menit ke-92, Real Madrid berhasil membalikkan keadaan. Sebuah serangan cepat dari Vinícius Jr. yang menggiring bola ke gawang City membuat Ederson keluar dari posisinya. Bola yang sedikit melenceng kemudian disambar oleh Jude Bellingham, yang dengan cepat menyelesaikannya menjadi gol kemenangan Madrid.
Analisis
Kekalahan ini menunjukkan bahwa meskipun Manchester City memiliki kualitas pemain yang sangat baik, tim ini kesulitan mempertahankan keunggulan di akhir pertandingan. Hal ini sudah menjadi masalah berulang kali musim ini, di mana City kehilangan keunggulan di menit-menit akhir, seperti yang terjadi dalam beberapa laga lainnya.
Ederson, yang seharusnya menjadi salah satu pilar utama di lini pertahanan, melakukan kesalahan fatal yang mengarah pada gol pertama Madrid, dan pertahanan City terlihat goyah saat Bellingham mencetak gol kedua mereka. Keputusan taktis Guardiola, yang mencoba mengatur ulang posisi beberapa pemain untuk menjaga keseimbangan tim, tidak berhasil mengatasi celah-celah pertahanan yang muncul pada menit-menit kritis.
Sebaliknya, Real Madrid menunjukkan mengapa mereka adalah juara Eropa bertahan. Mentalitas dan pengalaman mereka terbukti menjadi faktor kunci, meskipun mereka bermain dengan pertahanan yang terbilang rapuh. Kesabaran dan kemampuan mereka untuk memanfaatkan setiap kesalahan lawan akhirnya membawa Madrid keluar sebagai pemenang di pertandingan yang sangat krusial ini.
Hasil Pertandingan
- Manchester City 2-3 Real Madrid
- Tanggal: 12 Februari 2025
- Stadion: Etihad Stadium, Manchester
Susunan Pemain
Manchester City (4-3-3)
- Kiper: Ederson
- Pemain Belakang: Rico Lewis, Manuel Akanji, John Stones, Josko Gvardiol
- Gelandang: Rodri, Kevin De Bruyne, Julian Alvarez
- Penyerang: Phil Foden, Erling Haaland, Jack Grealish
Real Madrid (4-3-3)
- Kiper: Thibaut Courtois
- Pemain Belakang: Dani Carvajal, Antonio Rudiger, David Alaba, Ferland Mendy
- Gelandang: Casemiro, Jude Bellingham, Luka Modric
- Penyerang: Vinícius Jr., Karim Benzema, Brahim Díaz
Gol
- Manchester City
- Erling Haaland (19′)
- Erling Haaland (80′ – Penalti)
- Real Madrid
- Kylian Mbappé (60′)
- Brahim Díaz (86′)
- Jude Bellingham (92′)
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Manchester City yang harus lebih memperbaiki ketahanan fisik dan mental dalam pertandingan besar. Real Madrid, meskipun memiliki masalah dalam pertahanan, berhasil memanfaatkan kelengahan lawan dan menunjukkan kelas mereka di pertandingan Liga Champions.
Leg kedua di Santiago Bernabéu akan menjadi ujian berat bagi City, yang kini harus mengejar ketertinggalan dan berusaha menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang sama.
