EkonomiOpini

Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp 1,79 Miliar: Peran Regulasi dan Institusi Besar dalam Membentuk Masa Depan Kripto

×

Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp 1,79 Miliar: Peran Regulasi dan Institusi Besar dalam Membentuk Masa Depan Kripto

Sebarkan artikel ini

Bitcoin (BTC), sebagai aset kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, kembali mencetak rekor baru pada Rabu (22/5). Harga Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa, yaitu USD 109.760 per BTC, yang setara dengan sekitar Rp 1,79 miliar (berdasarkan kurs Rp 16.325 per Dolar AS). Namun, pada perdagangan berikutnya, harga Bitcoin sedikit turun ke USD 108.117.

Pergerakan tajam harga Bitcoin ini sangat dipengaruhi oleh membaiknya sentimen pasar setelah tekanan jual bulan lalu, yang sebagian besar dipicu oleh isu tarif perdagangan global. Berdasarkan laporan Reuters, redanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China serta penurunan peringkat utang AS oleh lembaga Moody’s mendorong investor untuk mencari alternatif investasi selain dolar, salah satunya adalah Bitcoin.

Mengapa Bitcoin Mengalami Lonjakan Harga?

Kenaikan harga Bitcoin sangat didorong oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sentimen pasar yang semakin positif setelah terlepasnya ketegangan perdagangan global. Selain itu, ada dukungan dari institusi besar dan regulasi AS yang semakin ramah terhadap kripto. Sebagai contoh, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, yang sebelumnya dikenal skeptis terhadap kripto, kini mengumumkan bahwa banknya akan mengizinkan nasabah untuk membeli Bitcoin.

Faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga adalah pelemahan dolar AS yang turut mendongkrak nilai Bitcoin terhadap dolar. Beberapa perusahaan keuangan besar juga mulai terlibat aktif dalam pasar kripto, yang meningkatkan optimisme pasar.

Peran Penting Regulasi dan Institusi Keuangan

Salah satu faktor yang sangat penting dalam pergerakan harga Bitcoin adalah dukungan dari institusi keuangan besar. Misalnya, perusahaan seperti BlackRock, Franklin Templeton, dan JPMorgan telah memasuki pasar kripto, memberikan legitimasi lebih pada Bitcoin dan aset digital lainnya. Keberadaan regulasi yang semakin ramah di AS turut membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan besar untuk terlibat di pasar ini.

Namun, meskipun ada dukungan dari institusi besar, Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan regulasi yang kurang jelas dan potensi risiko hukum. Beberapa perusahaan kripto, seperti Coinbase, menghadapi penyelidikan dari Departemen Kehakiman AS terkait kebocoran data pengguna, yang menciptakan ketidakpastian di pasar.

Peran Stablecoin dan Potensi Masa Depan Bitcoin

Stablecoin, yaitu token digital yang didukung oleh aset konvensional, mulai diadopsi oleh beberapa perusahaan pembayaran besar seperti Mastercard dan Stripe. Ini membuka peluang bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya untuk digunakan sebagai metode pembayaran yang lebih stabil. Penggunaan stablecoin yang semakin luas ini dapat mempercepat adopsi kripto di dunia keuangan tradisional.

Menurut Antoni Trenchev, Co-Founder platform Nexo, tahun 2025 masih berpotensi menjadi masa keemasan Bitcoin. “Kita masih berada di tahun keempat siklus harga Bitcoin, yaitu tahun setelah ‘halving’ (ketika imbalan bagi penambang dipotong setengah). Secara historis, ini justru jadi periode kenaikan besar,” tambah Trenchev. Ia bahkan memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai USD 150.000 pada masa mendatang.

Mengapa Bitcoin Bisa Jadi Simbol Kebebasan?

Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009 dengan cita-cita tinggi: merevolusi dunia keuangan dan melindungi individu dari perampasan serta inflasi. Bitcoin seharusnya menjadi simbol kebebasan finansial, bebas dari kontrol bank sentral dan pemerintah. Namun, kini Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan semakin terintegrasi dengan institusi keuangan tradisional, yang terkadang bertentangan dengan filosofi dasar dari penciptaannya.

Sebagai contoh, Bitcoin yang awalnya dimaksudkan untuk memberi kekuasaan pada individu kini lebih banyak dimanfaatkan oleh elit keuangan. Perusahaan besar dan investor dengan kekuatan politik turut memainkan peran besar dalam pasar kripto, menciptakan kekhawatiran bahwa Bitcoin hanya menjadi alat baru bagi kelas elit untuk memperoleh keuntungan besar.

Stablecoin dan Oligarki Keuangan

Selain Bitcoin, perkembangan stablecoin yang dikendalikan oleh perusahaan besar juga menjadi tren utama di pasar kripto. Perusahaan seperti Circle, Tether, dan PayPal mulai mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran mereka. Tren kedua datang dari perusahaan-perusahaan keuangan besar seperti BlackRock dan JPMorgan, yang berusaha mengendalikan dan mendominasi pasar kripto.

Fenomena ini menunjukkan adanya konsolidasi kekuatan di pasar kripto, di mana perusahaan-perusahaan besar dan institusi keuangan berusaha mengambil alih kendali yang awalnya dimiliki oleh individu dan penggemar kripto. Bahkan, beberapa anggota keluarga presiden AS terlibat dalam investasi kripto, semakin memperkeruh hubungan antara sektor swasta dan pemerintah.

Masa Depan Bitcoin dan Regulasi Kripto

Kripto, yang seharusnya menjadi simbol pemberontakan terhadap sistem keuangan tradisional, kini menghadapi tantangan besar dari para elit finansial yang berusaha merebut kontrol pasar. Regulasi yang lebih jelas dan adil sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa kripto tidak hanya menjadi alat spekulasi dan keuntungan bagi segelintir orang, tetapi juga dapat memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Kripto kini harus diatur dengan hati-hati, agar potensi risikonya tidak merembet ke sistem keuangan yang lebih luas. Jika tidak ada pengaturan yang jelas, risiko besar dapat muncul, seperti yang terjadi pada beberapa bank besar yang terpapar pada pasar kripto, yang akhirnya berujung pada kerugian besar bagi investor ritel.

Bitcoin saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ada potensi besar bagi kripto untuk mengubah sistem keuangan dunia, dengan dukungan dari institusi besar dan teknologi yang semakin berkembang. Di sisi lain, keterlibatan elit keuangan dan ketidakpastian regulasi bisa mengaburkan visi awal dari Bitcoin sebagai alat kebebasan finansial.

Dengan perkembangan ini, masa depan Bitcoin dan kripto secara keseluruhan masih penuh ketidakpastian. Namun, yang pasti, pasar ini akan terus berkembang, dan peran regulasi serta adopsi oleh institusi besar akan menjadi faktor penentu dalam perjalanan kripto di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *