Grab dan GoTo Kembali Bahas Potensi Merger, Nilai Akuisisi Diharapkan Mencapai USD 7 Miliar

Jakarta, Voxasia.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. kembali membuka pembicaraan intensif terkait potensi merger. Meskipun kabar mengenai rencana penggabungan kedua raksasa layanan transportasi online ini telah beredar sejak tahun lalu, diskusi terbaru menunjukkan perkembangan yang lebih signifikan, dengan target penyelesaian pada tahun 2025.

Menurut beberapa sumber yang mengetahui perkembangan tersebut, Grab berencana untuk mengakuisisi seluruh saham GoTo, dengan nilai saham diperkirakan lebih dari Rp 100 per lembar. Jika terealisasi, langkah ini akan memberikan premi sekitar 20% dibandingkan harga saham GoTo yang tercatat di level Rp 87 pada 4 Februari 2025. Total valuasi untuk transaksi ini diperkirakan mencapai lebih dari USD 7 miliar, yang menjadikannya salah satu kesepakatan terbesar di industri teknologi Asia Tenggara.

Pembicaraan antara kedua perusahaan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan tujuan utama untuk mengurangi biaya operasional serta meningkatkan efisiensi di pasar yang sangat kompetitif. Kedua perusahaan beroperasi di Asia Tenggara, dengan populasi lebih dari 650 juta konsumen, di mana persaingan di sektor ride-hailing dan layanan digital terus berkembang pesat.

Namun, meskipun berita tentang merger ini telah beredar luas, GoTo secara resmi membantah adanya kesepakatan atau transaksi yang telah dilakukan dengan Grab. Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, menyatakan bahwa informasi terkait akuisisi tersebut adalah spekulasi dan tidak berdampak pada kegiatan operasional perusahaan. Ia menambahkan bahwa kabar serupa juga telah beredar pada beberapa tahun sebelumnya tanpa adanya kesepakatan yang terwujud.

Sebelumnya, proses merger antara GoTo dan Grab menghadapi sejumlah hambatan, termasuk perbedaan pandangan di antara kedua pihak serta potensi masalah antimonopoli yang mungkin muncul mengingat dominasi mereka di pasar Indonesia dan Singapura.

Meski demikian, para analis industri memandang potensi penggabungan ini sebagai langkah strategis yang dapat mengakhiri kerugian yang telah dialami keduanya selama beberapa tahun terakhir. Pasar Asia Tenggara yang terus berkembang pesat menjadi medan tempur sengit bagi para pemain besar seperti GoTo dan Grab, sehingga konsolidasi mungkin menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi jangka panjang.

Saat ini, kabar ini juga memberikan dampak positif bagi harga saham GoTo, yang mencatatkan lonjakan sebesar 7,41% pada 4 Februari 2025. Meskipun perusahaan membantah kabar merger ini, investor tampaknya melihat potensi besar dalam kesepakatan yang mungkin tercapai.

VoxAsia akan terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait negosiasi ini, yang bisa mengubah lanskap industri teknologi dan transportasi di Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *