voxasia.id – Nissan telah mengakhiri pembicaraan merger dengan Honda untuk menciptakan produsen mobil terbesar keempat dunia, menurut pernyataan CEO Nissan, Makoto Uchida. Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Uchida dan CEO Honda, Toshihiro Mibe, pada Kamis pagi, di mana Uchida memberi tahu Mibe tentang keputusan dewan untuk menghentikan pembicaraan tersebut. Merger yang akan menciptakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar sekitar $58 miliar ini gagal setelah Honda meminta Nissan menerima tawaran baru untuk menjadi anak perusahaan penuh, yang menyimpang dari rencana awal untuk membuat perusahaan induk bersama.
Saat ini, Nissan mulai mencari mitra strategis baru, dan pencarian ini akan meluas di luar industri otomotif. Ada juga pembicaraan tentang kemungkinan kemitraan dengan Foxconn, produsen kontrak iPhone asal Taiwan. Foxconn sebelumnya mendekati mitra aliansi Nissan, Renault, tentang niatnya untuk mengakuisisi sebagian saham Renault di Nissan tahun lalu, yang memicu pembicaraan merger dengan Honda.
Kegagalan pembicaraan ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan kedua perusahaan, dengan baik Nissan maupun Honda dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan mereka pada Kamis depan, di mana mereka diperkirakan akan mengumumkan penghentian pembicaraan merger tersebut dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kegagalan merger ini juga membuka peluang bagi Foxconn untuk mempertimbangkan kembali ambisinya untuk mengakuisisi saham Renault di Nissan, langkah yang dapat memperkuat divisi kendaraan listrik (EV) mereka. Jun Seki, kepala strategi divisi EV Foxconn, memiliki hubungan dekat dengan Nissan, karena sebelumnya ia menjabat sebagai eksekutif senior di perusahaan otomotif tersebut.
Sumber: Financial Times, 6 Februari 2025.
